bagaimn kemampuan prososial berkembang
Jawaban:
1. Pengertian Perilaku Prososial
Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia dituntut untuk berinteraksi dengan
sesama, karena manusia adalah makhluk sosial. Bermasyarakat atau bersosial
dibutuhkan rasa saling mengasihi dan menghargai orang lain termasuk saling tolong
menolong antar sesama. Perilaku prososial inilah yang akan membentuk suatu
peradaban yang saling berkesinambungan seperti matarantai. Pengertian dari perilaku
prososial sendiri telah banyak didefinisikan oleh para ahli psikologi. Perilaku
prososial secara singkat didefinisikan sebagai tindakan yang diharapkan dapat
menguntungkan orang lain (Kassin dalam Tinne, 2012:4)
Perilaku prososial merupakan salah satu bentuk perilaku yang muncul dalam
kontak sosial, sehingga perilaku prososial adalah tindakan yang dilakukan atau
direncanakan untuk menolong orang lain tanpa mempedulikan motif-motif si
penolong (Asih & Pratiwi,2010:1). Chaplin dalam Asih dan Pratiwi (1995:53)
memberikan pengertian sebagai segala sesuatu yang dialami oleh individu meliputi
reaksi yang diamati.
Sedangkan Myers dalam Sarwono (2002:328) menyatakan bahwa perilaku
prososial adalah hasrat untuk menolong orang lain tanpa memikirkan kepentingan-
kepentingan sendiri. Perilaku prososial dapat dimengerti sebagai perilaku yang
menguntungkan orang lain. Secara konkrit, pengertian perilaku prososial meliputi
tindakan berbagi (sharing), kerjasama (cooperation), menolong (helping), kejujuran
(honesty), dermawan (generousity) serta mempertimbangkan hak dan kesejahteraan
orang lain (mussen dalam Dayakisni, 1988:15).
Dahriani (2007:30) mengatakan bahwa perilaku prossosial adalah perilaku
yang mempunyai tingkat pengorbanan tertentu yang tujuannya memberikan
keuntungan bagi orang lain baik secara fisik maupun psikologis, menciptakan
perdamaian dan meningkatkan toleransi hidup terhadap sesama, namun tidak ada
keuntungan yang jelas bagi individu yang melakukan tindakan.
Eisenberg dalam Saripah, mengatakan perilaku prososial adalah tingkah laku
seseorang yang bermaksud merubah keadaan psikis atau fisik penerima sedemikian
rupa, sehingga penolong akan merasa bahwa penerima menjadi sejahtera atau puas
secara material ataupun psikologis. Tingkah laku prososial menurut Baron dan Byrne
(2005) adalah suatu tindakan menolong yang menguntungkan orang lain tanpa harus
menyediakan suatu keuntungan langsung pada orang yang melakukan tindakan
tersebut, dan mungkin mengandung suatu resiko bagi orang yang menolongnya
tersebut. Perilaku prososial bisa menjadi perilaku alturisme ataupun tidak alturisme.
Wispe (dalam Hogg & Voughan, 2002) mendefinisikan perilaku prososial
sebagai perilaku yang memiliki konsekuensi sosial positif yang menyambung bagi
kesejahteraan fisiologis atau psikologis orang lain. Greener mendefinisikan secara
ringkas perilaku sebagai perilaku suka rela (voluntary), dan bertujuan (intention) yang
menghasilkan dampak yang menguntungkan bagi orang lain.
Dari berbagai penejelasan mengenai definisi perilaku prososial di atas dapat
diambil sebuah kesimpulan bahwa perilaku prososial adalah perilaku menolong yang
menguntungkan bagi orang lain tanpa mengharapkan sesuatu ibalan apa pun dan
dilakukan secara sukarela tanpa adanya tekanan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Myers hasrat untuk menolong orang lain tanpa memikirkan kepentingan-kepentingan
sendiri
2. Dimensi Perilaku Prososial
Mussen dalam Tinne (2012:7), perilaku prososial mencakup hal-hal sebagai
berikut :
a. Berbagi, artinya kesedihan seseorang untuk berbagi perasaan dengan
orang lain, baik dalam suasana suka maupun duka suasana duka
b. Menolong, artinya kesedihan seseorang untuk memberikan bantuan
kepada yang membutuhkan baik bantuan material maupun moral,
termasuk di dalamnya menawarkan sesuatu yang dapat menunjang,
terlaksananya kegiatan orang lain
c. Kerjasama, artinya kesediaan seseorang untuk melakukan kerjasama
dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama, termasuk di dalamnya
saling memberi, saling menguntungkan
d. Bertindak jujur, artinya kesediaan seseorang untuk bertindak dan berkata
apa adanya, tidak membohongi orang lain dan tidak melakukan
kecurangan terhadap orang lain
e. Berdarma, artinya kesediaan seseorang untuk memberikan sebagian
barang yang dimilikinya secara sukarela kepada orang yang mebutuhkan
Tidak jauh berbeda dengan apa yang diungkapkan Schoeder dalam Bierhoff
(2002), perilaku prososial dapat mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Menolong, artinya suatu tindakan yang memiliki konsekuensi memberikan
keuntungan atau meningkatkan kesejahteraan orang lain. Menurut Mc
Guire dalam Tinne (2012:5) menolong dapat diklasifikasikan sebagai
bagaimn kemampuan prososial berkembanf
Jawaban:
kemampuan dan kesediaan individu
maaf kalo salah
apa yang dimaksud tingkah laku prososial
Tingkah laku Prososial (Prosocial behavior) adalah segala tindakan menolong yang menguntungkan orang lain, tanpa harus menyediakan suatu keuntungan langsung pada orang yang melakukannya ,dan mungkin membahayakan dirinya sendiri. Misalnya: Santi lari ke dalam rumah yang sedang terbakar demi menyelamatkan seorang anak kecil yang terperangkap di dalamnya. Dalam hal ini, perilaku Santi disebut dengan perilaku Prososial. Lain ceritanya bila yang masuk ke rumah tersebut adalah ibu dari anak yang terperangkap itu, karena ibunya sama-sama diuntungkan karena tidak kehilangan anaknya. Sementara itu Altruisme (Altruism)adalah melakukan tindakan yang tidak mementingkan diri sendiri demi kebaikan orang lain.